Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 00:07:27【Resep】926 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(464)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: Ekonomi TW
Artikel Terkait
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene
- SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
- Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi

Pemkot Malang gencarkan IKL untuk pengolahan bahan MBG tetap aman

Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke

Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target